Media-Andika, Ada pernyataan menarik dari Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEK) yang baru saja terpilih terkait industri game. Beliau melihat bahwa salah satu kekurangan industri game kita adalah di faktor SDM dan untuk itu beliau berniat meningkatkan SDM diranah pendidikan untuk meningkatkan daya saing (Kompas .com 30 Januari 2015 ). Pernyataan tersebut tentu menggembirakan, karena mengisyaratkan bahwa industri game sepertinya akan tetap mendapat perhatian. Namun di lain sisi peryataan beliau tentang hubungan industri game dan pendidikan masih perlu kita kritisi.
Kita sepakat bahwa industri game kita butuh SDM yang berkualitas dan salah satu faktornya tentu dunia pendidikan harus bisa lebih berkontribusi untuk ini. Namun melihat perkembangan industri game yang begitu cepat akan sulit dimbangin oleh dunia pendidikan kita saat ini.
Kita cukup gembira melihat beberapa kampus terkemuka mulai menghadirkan program studi khusus terkaitgame, namun sistem dan sumber daya pengajaran yang mereka miliki saat ini umumnya sulit untuk bisa mengikuti perkembangan industri game yang sedemikian cepat. Link and match dengan industri menjadi sebuah keharusan untuk bisa menghadirkan proses transfer knowledge yang efektif, namun untuk sebagian pihak hal ini masih relatif sulit untuk bisa dihadirkan secara optimal. Hal ini yang kemudian melandasi kami menghadirkan program Prototype Day.
Kami melihat bahwa pentingnya keterlibatan langsung para praktisi industri game di dunia pendidikan untuk bisa sama-sama menghadirkan SDM yang berkualitas. Untuk itu, terkait peningkatan kualitas SDM industrigame kita tidak bisa sepenuhnya mengandalkan dunia pendidikan, yang perlu kita hadirkan adalah sebuah ekosistem yang mampu menstimulasi proses transfer knowledge secara efektif antara industri dan pendidikan.
Hal berikutnya yang juga perlu kita kritisi adalah keterkaitan industri game dan pendidikan itu sendiri. Kita harus melihat bahwa sesungguhnya ada keterkaitan dua arah yang sangat potensial.
Yang pertama adalah peran dunia pendidikan untuk menghadirkan SDM industri game yang berkualitas dan yang kedua adalah peran industri game untuk membantu dunia pendidikan itu sendiri.
Pada akhir November lalu kami beruntung bisa menghadirkan Prof Scot Osterweil dari MIT untuk memberikan rangkaian seminar dan workshop terkait potensi game untuk dunia pendidikan. Beliau menjelaskan banyak 4 kebebabasan (freedoms) yang bisa kita hadikan melalui game, yaitu: “Kebebasan bereksplorasi, Kebebasan untuk melakukan kesalahan/gagal, Kebebasan untuk melihat dari sudut pandang yang beda, serta Kebebasan untuk berusaha sesuai dengan kemampuan kita.”
Kita bisa melihat bahwa 4 kebebasan itu merupakan fondasi proses pembelajaran yang efektif dan game bisa menghadirkan itu semua. Industri game seharusnya sangat potensial untuk bisa mendukung dunia pendidikan dan ini adalah sebuah peluang besar yang bisa kita manfaatkan bersama.
Kita berharap industri game indonesia bisa terus maju, untuk itu kita tentu butuh SDM yang berkualitas. Dunia pendidikan akan berperan penting dalam hal tersebut, di lain sisi sudah waktunya kita semua juga bisa sadar akan potensi besar game untuk mendukung proses pendidikan yang berkualitas. Hanya dengan begitu kita sama-sama akan mampu hadirkan industri game indonesia yang mampu memberi dampak postif bagi kemajuan bangsa.
Kita sepakat bahwa industri game kita butuh SDM yang berkualitas dan salah satu faktornya tentu dunia pendidikan harus bisa lebih berkontribusi untuk ini. Namun melihat perkembangan industri game yang begitu cepat akan sulit dimbangin oleh dunia pendidikan kita saat ini.
Kita cukup gembira melihat beberapa kampus terkemuka mulai menghadirkan program studi khusus terkaitgame, namun sistem dan sumber daya pengajaran yang mereka miliki saat ini umumnya sulit untuk bisa mengikuti perkembangan industri game yang sedemikian cepat. Link and match dengan industri menjadi sebuah keharusan untuk bisa menghadirkan proses transfer knowledge yang efektif, namun untuk sebagian pihak hal ini masih relatif sulit untuk bisa dihadirkan secara optimal. Hal ini yang kemudian melandasi kami menghadirkan program Prototype Day.
Kami melihat bahwa pentingnya keterlibatan langsung para praktisi industri game di dunia pendidikan untuk bisa sama-sama menghadirkan SDM yang berkualitas. Untuk itu, terkait peningkatan kualitas SDM industrigame kita tidak bisa sepenuhnya mengandalkan dunia pendidikan, yang perlu kita hadirkan adalah sebuah ekosistem yang mampu menstimulasi proses transfer knowledge secara efektif antara industri dan pendidikan.
Hal berikutnya yang juga perlu kita kritisi adalah keterkaitan industri game dan pendidikan itu sendiri. Kita harus melihat bahwa sesungguhnya ada keterkaitan dua arah yang sangat potensial.
Yang pertama adalah peran dunia pendidikan untuk menghadirkan SDM industri game yang berkualitas dan yang kedua adalah peran industri game untuk membantu dunia pendidikan itu sendiri.
Pada akhir November lalu kami beruntung bisa menghadirkan Prof Scot Osterweil dari MIT untuk memberikan rangkaian seminar dan workshop terkait potensi game untuk dunia pendidikan. Beliau menjelaskan banyak 4 kebebabasan (freedoms) yang bisa kita hadikan melalui game, yaitu: “Kebebasan bereksplorasi, Kebebasan untuk melakukan kesalahan/gagal, Kebebasan untuk melihat dari sudut pandang yang beda, serta Kebebasan untuk berusaha sesuai dengan kemampuan kita.”
Kita bisa melihat bahwa 4 kebebasan itu merupakan fondasi proses pembelajaran yang efektif dan game bisa menghadirkan itu semua. Industri game seharusnya sangat potensial untuk bisa mendukung dunia pendidikan dan ini adalah sebuah peluang besar yang bisa kita manfaatkan bersama.
Kita berharap industri game indonesia bisa terus maju, untuk itu kita tentu butuh SDM yang berkualitas. Dunia pendidikan akan berperan penting dalam hal tersebut, di lain sisi sudah waktunya kita semua juga bisa sadar akan potensi besar game untuk mendukung proses pendidikan yang berkualitas. Hanya dengan begitu kita sama-sama akan mampu hadirkan industri game indonesia yang mampu memberi dampak postif bagi kemajuan bangsa.
Sumber : Segitiga.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar