Bahasa Inggris Binis 2 #Tugas-3 - MediaAndika - Portal Media Online Berbagi Informasi

MediaAndika - Portal Media Online Berbagi Informasi

Sumber referensi berita technology, software yang terbaru, games yang terbaru, tips dan trik.

Berita Terkini

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Bahasa Inggris Binis 2 #Tugas-3

Share This



1. EMBEDDED QUESTIONS

Embedded question digunakan ketika ingin menyajukan pertanyaan yang lebih sopan atau membicarakan hal yang tidak diketahui pembicara, dimana umumnya berada setelah frasa sebagai berikut.

  1. I wonder…
  2. Can/could you tell me…
  3. Do you know…
  4. I’m not sure…
  5. I have no idea…
  6. I wanted to know…
  7. I can’t remember…
  8. Can you remember…
  9. Please tell me…

Aturan Embedded Question

Berikut beberapa aturan embedded question disertai contoh kalimatnya.

embedded question
1. Tipe pertanyaan ini berbeda dengan interrogative sentence “biasa” — direct question — yang verb muncul sebelum subject (inverted word order). Embedded question biasanya tersusun dengan pola subject mendahului verb.



Contoh Direct QuestionContoh Embedded Question
Where does she live?
(Dimana dia tinggal?)
Can you tell me where she lives?*
(Dapatkah kamu mengatakan pada saya dimana dia tinggal?)
Can you lend me a car?
(Dapatkah kamu meminjamkan saya mobil?)
I wonder if you could lend me a car.
(Saya ingin tahu apakah kamu dapat meminjamkan saya mobil.)
Is she tired all the time?
(Apakah dia lelah sepanjang waktu?)
I wanted to know if she is tired all the time.
(Saya ingin tahu apakah dia lelah sepanjang waktu.)
* Berbeda dengan direct question, embedded question tidak menggunakan dummy auxiliary verb do/does/did.

2. Embedded question diakhiri oleh question mark (tanda tanya) jika merupakan bagian dari interrogative sentence, atau diakhiri dengan full stop (titik) jika merupakan bagian dari statement.

Contoh Direct QuestionContoh Embedded Question
Why did she leave work without saying anything?
(Mengapa dia meninggalkan pekerjaan tanpa mengatakan apapun?)

di dalam interrogative dentence

Do you have any idea why she left work without saying anything?
(Apakah kamu punya ide mengapa dia meninggalkan pekerjaan tanpa mengatakan apapun?)

di dalam declarative statement

I have no idea why she left work without saying anything.
(Saya tidak punya ide  mengapa dia meninggalkan pekerjaan tanpa mengatakan apapun?)
3. If, whether, atau whether or not digunakan jika tidak ada question words (where, why, who, what, when, how).

Contoh Direct QuestionContoh Embedded Question
Can he drive an automatic car?
(Dapatkah dia mengemudi mobil matic.)
Do you know if he can drive an automatic car?
(Apakah kamu tahu dia dapat mengemudi mobil matic?)
Do you know whether he can drive an automatic car? 
Do you know whether or not he can drive an automatic car?
( Apakah kamu tahu dia dapat mengemudi mobil matic atau tidak?)
4. Contraction tidak digunakan di akhir kalimat.

Contoh Direct QuestionContoh Embedded Question
Who is he?
(Siapakah dia?)
Do you know he’s he is?
(Apakah kamu tahu dia siapa?)

2. Conditional Sentences Type 0, 1, 2, 3

Conditional sentence adalah complex sentence (kalimat majemuk) yang dibentuk dari subordinate clause yang diawali dengan subordinate conjunction if berupa condition(syarat) dan main clause berupa result/consequence (hasil).

Ada 4 tipe conditional sentence yang biasa digunakan, yaitu: tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 0. Condition pada conditional sentence tipe 1 mungkin dipenuhi, tipe 2 tidak atau hampir tidak mungkin dipenuhi, tipe 3 tidak mungkin dipenuhi (unreal), sedangkan tipe 0 selalu terwujud karena merupakan scientific fact/kebenaran ilmiah.

Rumus Conditional Sentence

Rumus Umum

Secara umum, rumus kalimat pengandaian ini adalah sebagai berikut.
if + condition, result/consequence
atau tanpa tanda baca koma:

result/consequence + if + condition

Rumus Conditional Sentence Berbagai Tipe

TypeRumus Conditional Sentence
0if + simple present, simple present
1if + simple present, will + bare infinitive
2if + simple past, would/could/might + bare infinitive
3if + past perfect, would/should/could/might have + past participle

Contoh Conditional Sentence

TypeContoh Conditional Sentence
0If we burn paper, it becomes ash.
(Jika kita membakar kertas, itu menjadi abu.)
1If I meet himI will introduce myself.
(Jika saya bertemu dia, saya akan memperkenalkan diri.)
2If it rained tomorrow, I would sleep all day.
(Jika besok hujan, saya akan tidur sepanjang hari.)
3If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
(Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)

Negatif if + condition

Rumus: if…not dapat digantikan dengan unless.

Contoh conditional sentence: if…not dan unless:

Dengan menggunakan rumus negatif if, contoh conditional sentence seperti di bawah ini.
  • If the students do not understand, they will raise their hand to ask.
  • Unless the students understand, they will raise their hand to ask. (Jika para siswa tidak mengerti, mereka akan mengangkat tangan untuk bertanya.)

Pengertian Zero Conditional


Zero conditional atau conditional sentence type 0 adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) selalu terwujud karena merupakan scientific fact (kebenaran ilmiah) atau general truth (kebenaran umum) yang merupakan habitual activity (kebiasaan).
Bagian dependent clause (if+clause) dapat diawali oleh kata “if” atau “when“.

zero conditional
Rumus Zero Conditional


Rumus zero conditional adalah sebagai berikut.
If di awal kalimat:
if/when + condition, result/consequence
if/when + simple present, simple present
if di tengah kalimat:

result/consequence + if/when + condition
simple present + if/when + simple present

Contoh Kalimat Zero Conditional

kalimatContoh Kalimat Zero Conditional
(+)If I sleep late, I am sleepy at work. [habitual activity]
(Jika saya tidur terlambat, saya mengantuk di tempat kerja.)
If you dry fruits or vegetables, they lose their nutrient and calorie.
(Jika kamu mengeringkan buah atau sayuran, mereka kehilangan nutrisi dan kalori.)
(-)If one doesn’t drink after doing exercise, one gets dehydrated.
(Jika orang tidak minum setelah berlatih, orang bakal dehidrasi.)
(?)If we burn paper, does it become ash?
(Jika kita membakar kertas, itu menjadi debu?)

Pengertian Conditional Sentence Tipe 1

Conditional sentence tipe 1 atau first conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) memiliki kemungkinan untuk terwujud di masa depan karena condition-nya realistik untuk dipenuhi.

Rumus Conditional Sentence Tipe 1

  • If di awal kalimat:
if + condition, result/consequence
if + simple present, (will + bare infinitive)/imperative
  • If di tengah kalimat:
result/consequence + if + condition
(will + bare infinitive)/imperative + if + simple present

conditional sentence type 1
Negatif if + condition

Rumus: if…not dapat digantikan dengan unless.

Contoh Kalimat Conditional Sentence Tipe 1

KalimatContoh Kalimat conditional Sentence tipe 1
(+)If I have free time, I will go swimming.
(Jika saya punya waktu luang, saya akan pergi berenang.)
If the bell rings, I’ll go home.
(Jika bel berbunyi, saya akan pulang ke rumah.)
If you meet Andy, ask him to call me. [imperative]
(Jika kamu bertemu Andy, minta dia menghubungi saya.)
(-)If you don’t finish your homework, your teacher will be angry.
(Jika kamu tidak menyelesaikan pekerjaan rumahmu, gurumu akan marah.)
If he doesn’t come, I won’t be angry. / Unless he comes, I won’t be angry.
(Jika kamu tidak datang, saya tidak akan marah.)
If he comes, I won’t be angry.
(Jika dia datang, saya tidak akan marah.)
(?)If they invite you, will you come?
(Jika mereka mengundangmu, akankah kamu datang?)

Contoh Kalimat Conditional Sentence Tipe 2

Conditional sentence tipe 2 atau second conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak memiliki atau hanya sedikit kemungkinan untuk terwujud karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi di masa sekarang (present unreal situation) atau condition-nya sulit untuk dipenuhi di masa depan (unlikely to happen).

Rumus Conditional Sentence Tipe 2

  • If di awal kalimat:
if + condition, result/consequence
if + simple past, would/could/might + bare infinitive
  • If di tengah kalimat:
result/consequence + if + condition
would/could/might + bare infinitive + if + simple past

Negatif if + condition

Rumus: if…not dapat digantikan dengan unless.

Were Menggantikan Was

Conditional Sentences type 2

Pada conditional sentence tipe 2were digunakan menggantikan was meskipun subjek yang digunakan merupakan 3rd person pronoun (she, he, it) maupun kata benda tunggal. Hal ini untuk menunjukkan bahwa pengandaiannya benar-benar hanya berupa khayalan semata karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi (present unreal situation).
if + condition, result/consequence
if + S + were, would (could/might) + bare infinitive

Contoh Kalimat Conditional Sentence Tipe 2

KalimatContoh Kalimat Conditional Sentence tipe 2
(+)If it rained tomorrow, I would sleep all day.
(Jika besok hujan, saya akan tidur sepanjang hari.)

Fakta:

but I don’t have much hope it will rain (tapi saya tidak punya cukup keyakinan bahwa besok akan hujan)
If Nisa studied hard, she would pass.
(Jika Nisa belajar keras, dia akan lulus.)

Fakta:

but Nisa doesn’t study hard (tapi Nisa tidak belajar keras.)
If I had much money, I would buy a sport car.
(Jika saya punya banyak uang, saya akan membeli sebuah mobil sport.)

Fakta:

but I don’t have much money (tapi saya tidak punya banyak uang)
If I were a millionaire, I would donate my money to charity.
(Jika saya seorang millionaire, saya akan mendonasikan uang saya untuk amal.)

Fakta:

but I’m not a millionaire (tapi saya bukan seorang milioner)
(-)If Nisa studied hard, she wouldn’t fail.
(Jika Nisa belajar keras, dia tidak akan gagal.)
If Nisa didn’t study hard, she would fail. atau Unless Nisa studied hard, she would fail.
(Jika Nisa tidak belajar keras, dia akan gagal.)
If I were a millionaire, I wouldn’t donate my money to charity.
(?)If Nisa studied hard, would she pass?
If you had much money, would you buy a sport car?
If you were a millionaire, would you donate my money to charity?

Inverted Word Order pada Conditional Sentence Tipe 2

Inverted word order berarti verb muncul sebelum subject. Kondisi ini dapat terjadi dengan menghilangkan kata “if” dan menukar posisi subject dan verb. Contohnya sebagai berikut.
NormalInverted
If I (S) were (V) the shopkeeper, I would give you discounts.
(Jika saya pemilik toko, saya akan memberimu potongan harga.)
Were (V) I (S) the shopkeeper, I would give you discounts.

Contoh Kalimat Conditional Sentence Tipe 3


Conditional sentence tipe 3 atau third conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak ada kemungkinan terwujud karena condition-nya harus sudah dipenuhi di masa lalu.

Rumus Conditional Sentence Tipe 3

conditional sentence type 3
Bagian conditional clause (if + condition) menggunakan subordinate conjunction “if” dan past perfect tense, sedangkan bagian main clause(result) menggunakan perfect modal (modal + have + past participle).

Berikut rumus conditional sentence tipe 3.
  • If di awal kalimat:
if + condition, result/consequence
if + past perfect, would/should/could/might have + past participle
  • If di tengah kalimat:
result/consequence + if + condition
would/should/could/might have + past participle + if + past perfect

Contoh Kalimat Conditional Sentence Tipe 3

KalimatContoh Kalimat Conditional Sentence tipe 3
(+)If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
(Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)

Fakta:

but you didn’t remember
(tapi kamu tidak ingat)
If I had given the interviewer really good answers, I might have got a higher position than you.
(Jika saya memberi jawaban yang benar-benar bagus ke pewawancara, saya mungkin memdapatkan posisi yang lebih tinggi dari kamu.)

Fakta:

but I didn’t give really good answers
(tapi saya tidak memberikan jawaban yang benar-benar bagus)
(-)If the waitress had been careful, she wouldn’t have broken many plates.
(Jika pelayan tersebut hati-hati, dia tidak akan memecahkan banyak piring.)

Fakta:

but the waitress wasn’t careful
(tapi pelayan tersebut tidak hati-hati)
(?)If he had asked you for forgiveness, would you have forgiven him?
(Jika dia meminta maaf kepadamu, akankah kamu memaafkannya?)

Fakta:

but he didn’t ask you for forgiveness
(tapi dia tidak meminta maaf)

Inverted Word Order pada Conditional Sentence Tipe 3

Inverted word order berarti verb muncul sebelum subject. Kondisi ini dapat terjadi dengan menghilangkan kata “if” dan menukar posisi subject dan verb. Contohnya sebagai berikut.
NormalInverted
If you (S) had (V) saved your gold in a safety deposit box, it wouldn’t have gone.
(Jika kamu telah menyimpan emasmu di safety deposit box, emasmu tidak akan hilang.)
Had (V) you (S) saved your gold in a safety deposit box, it wouldn’t have gone.

3. Comparisons


Comparisons (Part 1): Equal Comparisons
Comparison (kalimat perbandingan) adalah kalimat yang digunakan untuk membandingkan dua noun atau lebih. Comparison pada umumnya dibuat dengan menggunakan adjective (kata sifat) atau adverb (kata keterangan) dan kadang-kadang dengan menggunakan noun.

Tipe kalimat perbandingan ada tiga, yaitu: equal comparisons, comparative, dan superlative. Tulisan ini khusus membahas penggunaan “as…as”, “the same… as” dalam equal comparisons.

Equal comparison
Equal comparison menyatakan bahwa hal yang dibandingkan adalah sama (tidak berbeda). Polanya adalah sebagai berikut:
S + verb + as +
adjective
adverb
+ as +
noun
pronoun
Contoh:
  1. Dadang is as tall as I. (Dadang sama tingginya dengan saya).
  2. Is a rose as fragrant as a jasmine? (Apakah sekuntum mawar sama harumnya dengan sekuntuk melati?).
  3. Dedi sings as well as his wife. (Dedi bernyanyi sama baiknya dengan istrinya)
  4. Does Michael Schumacher drive as fast as Valentino Rossi? (Apakah Michael Schumacher mengendarai (mobil) sama cepatnya dengan Valentino Rossi?).
Note:
a. Bentuk pronoun yang digunakan setelah as adalah subject pronoun (yaitu: I, you, they, we, he, she, it). Walaupun dalam conversation, object pronoun sering digunakan, tetapi dalam standard written English, object pronoun (yaitu: me, them, us, him, her) tidak boleh digunakan.
Contoh:
  1. Joni is as clever as she. (Joni sama pintarnya dengan dia). INCORRECT jika, Joni is as clever as her.
  2. My brother is as naughty as they. (Kakak saya sama jahilnya dengan mereka). INCORRECT jika, My brother is as naughty as them.
  3. You study as frequently as he. (Kamu belajar sama seringnya dengan dia). INCORRECT jika, You study as frequently as him.
b. Dalam kalimat negatif,  so juga dapat digunakan sebelum adjective atau pronoun; Dalam hal ini, so menggantikan as yang di awal.
Contoh:
  1. Joni is not as clever as she = Joni is not so clever as she. (Joni tidak sepintar dia).
  2. My brother is not as naughty as they = My brother is not so naughty as they. (Kakak saya tidak sejahil mereka).
  3. You don’t study as frequently as he = You don’t study so frequently as he. (Kamu belajar tidak sesering dia).
Selain pola di atas, equal comparison juga dapat dinyatakan dengan menggunakan pola berikut:
S + verb + the same +  noun + as +
noun
pronoun
Untuk mengaplikasikan pola ini, nouns harus sinkron dengan adjectivenya. Hafalkan adjectives dan nouns-nya pada tabel berikut:
Adjective
Noun
heavy, light (berat, ringan)
wide, narrow (lebar, sempit)
deep, shallow (dalam, dangkal)
long, short (panjang, pendek)
big, small (besar, kecil)
High/tall, short (tinggi, pendek)
Weight (berat)
Width (luas)
Depth (kedalaman)
Length (panjang)
Size (ukuran)
Height (tinggi)
Contoh:
  1. Budi is the same weight as she Budi is as heavy as she. (Budi sama beratnya dengan dia.
  2. My teacher is the same height as my brother = My teacher is as tall as my brother. (Guru saya setinggi kakak saya).
  3. Your well is the same depth as yours = Your well is as deep as yours.  (Sumurmu sedalam sumur saya).
  4. My father’s land is the same width as your father’s = My father’s land is as wide as your father’s. (Lahan bapak saya seluas lahan bapakmu).
  5. These trees are the same as those. (Pohon-pohon ini sama dengan pohon-pohon itu).
  6. Canadian speaks the same language as American does. (Orang Kanada berbicara bahasa yang sama dengan orang Amerika).
Note: Untuk menyatakan tidak sama dengan (kebalikan dari the same as), gunakan different fromINCORRECT jika menggunakan  different than.
Contoh:
  1. These trees are different from those. (Pohon-pohon ini berbeda dengan pohon-pohon itu).
  2. Indonesian speaks  different language from American does. (Orang Indonesia berbicara bahasa yang berbeda dengan orang Amerika).

Comparisons (Part 2): Comparative

Unequal Comparison

Kebalikan dari equal comparison adalah unequal comparison. Unequal comparison digunakan untuk membandingkan 2 hal  atau lebih, dan hal yang dibandingkan tersebut tidak sama.
Ada dua tipe unequal comparison, yaitu:
  1. Comparative (kalimat perbandingan tingkat II), jika hal yang dibandingkan adalah dua (2).
  2. Superlative (kalimat perbandingan tingkat III), jika hal yang dibandingkan adalah lebih dari dua.
Tulisan ini khusus membahas cara membuat kalimat comparative (atau kalimat perbandingan tingkat II), termasuk multiple number comparison dan double comparison, plus contohnya masing-masing.

Comparative

Dalam membuat kalimat comparative, perhatikan ketentuan-ketentuan berikut:

a.  Tambahkan -er di akhir adjective jika adjective tersebut hanya memiliki 1 atau 2 suku kata. Contoh: sooner (lebih awal), quieter (lebih sunyi), thicker (lebih tebal), dll.
b.  Gunakan more + adjective jika adjective tersebut memiliki 3 suku kata atau lebih. Contoh: more beautiful (lebih cantik), more important (lebih penting), more believable (lebih dapat dipercaya), dll.
c.  Gunakan more + adjective jika adjective tersebut memiliki akhiran –ful, –ish, –ous. Contoh: more successful (lebih sukses), more foolish (lebih bodoh), more cautious (lebih hati-hati), dll.
d. Gunakan more + adjective jika verb3 atau gerund digunakan sebagai adjective.  Contoh: more bored (lebih bosan), more tired (lebih lelah), more interested (lebih tertarik), more interesting (lebih menarik), more challenging (lebih menantang), dll.
e.  Untuk adjective yang memiliki 1 suku kata, jika diakhiri dengan satu konsonan (kecuali x, y, dan z) dan konsonan tersebut diawali dengan satu vowel (huruf hidup),   gandakan konsonan terakhir kemudian tambahkan er. Contoh: hot – hotter (lebih panas), red – redder (lebih merah), big -bigger (lebih besar), dll.
f.  Jika adjective diakhiri dengan konsonan y, ganti y dengan i kemudian tambahkan er. Contoh: happy – happier (lebih bahagia), dry – drier (lebih kering), pretty – prettier (lebih cantik).
g.   Hafalkan irregular comparative dan superlative (kata sifat yang berubah secara tidak beraturan) berikut:

Adjective
Comparative
Superlative
good (baik)
well (dengan baik)
bad (jelek)
badly (dengan jelek)
far (jauh)
far (jauh)
many (banyak)
much (banyak)
better (lebih baik)
better (dengan lebih baik)
worse (lebih jelek)
worse (dengan lebih jelek)
farther (lebih jauh)
further (lebih jauh)
more (lebih banyak)
more (lebih banyak)
best (terbaik)
best (dengan terbaik)
worst (terjelek)
worst (dengan terjelek)
farthest (terjauh)
furthest (terjauh)
most (terbanyak)
most (terbanyak)

Note: Akhiran -er memiliki arti yang sama dengan more; Keduanya tidak boleh digunakan secara bersamaan. INCORRECT jika  menuliskan: more better, more prettier, more hotter, etc.
Pola untuk unequal comparison adalah sebagai berikut:

S + verb/be
adjective + er)
(adverb + er)
(more + adjective/adverb)
(less + adjective/adverb)
than
Noun
Subject Pronoun
Note:
  1. Hanya ada beberapa adverb yang bisa ditambahkan –er, yaitu: fast – faster (dengan lebih cepat), soon – sooner (dengan lebih awal), hard – harder (dengan lebih keras/giat), late – later (lebih belakangan).
  2. Pada umumnya adverb dibuat dengan menambahkan –ly pada adjective (i.e. adjective+ly). Dalam hal ini,  gunakan more + adverb. Contoh: more carefully (dengan lebih hati-hati), more loudly (dengan lebih nyaring), more cunningly (dengan lebih cekatan), etc.
  3. Gunakan subject pronoun setelah than.
Contoh:
  1. Your grade is higher than mine. (Nilai kamu lebih tinggi dari nilai saya).
  2. Today is hotter than yesterday. (Hari ini lebih panas dari kemarin).
  3. This sofa is more comfortable than the other one. (Sofa ini lebih nyaman dengan sofa yang satunya lagi).
  4. He speaks English more fluently than I.  (Dia berbicara bahasa Inggris lebih fasih dari saya).
  5. Nowadays, being a good person is less important than being a rich man. (Belakangan ini, menjadi orang baik kalah penting daripada menjadi orang kaya).
  6. Your idea is more interesting than mine. (Ide kamu lebih menarik dibandingkan dengan ide saya).
  7. She was more interested in studying speaking than learning grammar. (Dia dulu lebih tertarik belajar speaking dibanding belajar tata bahasa).
Tingkat perbandingan dalam unequal comparison dapat dipertegas dengan menambahkan far atau much, seperti pada pola berikut:
S + verb
far
much
(adjective + er)
(adverb + er)
(more + adjective)
(more + adverb)
(less + adjective)
(less + adverb)
than
Noun
Subject Pronoun
Contoh:
  1. Toni’s car is far more expensive than mine. (Mobil Toni jauh lebih mahal dibandingkan dengan mobil saya)
  2. Today is far hotter than yesterday. (Hari ini jauh lebih panas dibandingkan dengan kemarin)
  3. This sofa is far more comfortable than the other. (Sofa ini jauh lebih nyaman dengan sofa satunya lagi).
  4. He speaks English far more fluently than I.  (Dia berbicara bahasa Inggris jauh lebih fasih dibandingkan dengan saya)
  5. A tiger runs much faster than a rabbit. (Seekor harimau lari jauh lebih cepat dibandingkan dengan seekor kelinci).
Noun juga dapat digunakan dalam comparison. Determiners yang digunakan tergantung pada apakah nouns dapat dihitung atau tidak. Gunakan many atau few jika diikuti oleh countable nouns, dan gunakan much atau little jika diikuti oleh uncountable noun.

S + verb + as
many
much
little
few
noun + as
Noun
 
Subject Pronoun
Atau
 
S + verb
more
fewer
less
few
noun + than
Noun
 
Subject Pronoun
Contoh:
  1. I have more books than you. (Saya punya lebih banyak buku dari kamu).
  2. February has fewer days than March. (Bulan Februari punya lebih sedikit hari dibandingkan dengan bulan Maret).
  3. She earns as much money as her husband. (Dia menghasilkan uang sebanyak suaminya). Money adalah uncountable noun.
  4. I usually eat less rice than he.  (Saya biasanya makan nasi lebih sedikit dari dia). Rice adalah uncountable noun

Multiple number comparison

Perbandingan dengan menggunakan multiple number, seperti a half (separuh), twice atau two times (dua kali), trice atau three times (tiga kali), five times (5 kali), dst, mengikuti pola berikut:
S + verb + multiple number + as
much
many
noun + as
Noun
Subject Pronoun
Ingat: much diikuti oleh non-countable noun, sedangkan many diikuti oleh countable noun.
Contoh:
  1. Taufik Higayat has won three times as many champioships as Sony Dwi Kuncoro. (Taufik Hidayat telah memenangkan kejuaraan 3 kali lebih banyak dibandingkan dengan Sony Dwi Kuncoro).
  2. My friend has a half as many CDs as I. (Jumlah CD yang dimiliki teman saya adalah setengah dari jumlah CD yang saya punya).
  3. Canada has a thousand times as much fresh water as Indonesia. (Canada punya air tawar 1000 kali lebih banyak dibandingkan dengan Indonesia).

Double comparison

Dalam double comparison, baik main clause (pokok kalimat) maupun subordinate clause (anak kalimat) menggunakan comparative (unequal comparison). Perhatikan pola berikut:
The
(adjective+er)
(adverb + er)
(more + adjective)
(more + adverb)
(less + adjective)
(less +adverb)
S +verb, the
(adjective+er)
(adverb + er)
(more + adjective)
(more + adverb)
(less + adjective)
(less +adverb)
S + verb
Contoh:
  1. The longer the durian tree grows, the better it produces. (Semakin lama pohon durian itu tumbuh, semakin baik dia berproduksi).
  2. The higher the oil price is, the more miserable the Indonesian people are. (Semakin tinggi harga minyak, semakin menderita penduduk Indonesia).
  3. The more frequently we study, the higher our grades will be. (Semakin sering kita belajar, akan semakin tinggi nilai kita).
Dalam unequal comparison, kata than dapat diganti dengan phrase of the two, dengan mengikuti pola berikut:
S + verb + the
(adjective+er)
(adverb + er)
(more + adjective)
(more + adverb)
(less + adjective)
(less +adverb)
of the two + (plural noun)
Note: Phrase of the two + (plural noun) juga dapat diletakan sebelum main clause, tetapi jangan lupa menyisipkan tanda koma. setelah phrase tersebut. Plural noun bersifat optional (bisa ada bisa juga tidak ada). Plural noun biasanya dihilangkan jika pembaca atau lawan bicara sudah tahu apa yang dibandingkan.
Contoh:
  1. Robby is the bigger of the two dogs. (Robby lebih besar dari kedua anjing tersebut). Karena yang dibandingkan sudah diketahui oleh lawan bicara, kata dogs setelah phrase of the two dapat dihilangkan, sehinga kalimatnya menjadi : Robby is the bigger of the two.
  2. Of the two students, Rommy is the smarter. (Dari kedua siswa tersebut, Rommy lebih pintar). = Of the two, Rommy is the smarter.
  3. Of the two, this book is the easier to study. (Dari kedua (buku), buku ini lebih gampang dipelajari).
Sumber :

https://www.wordsmile.com/pengertian-rumus-contoh-kalimat-conditional-sentences
https://www.wordsmile.com/pengertian-contoh-kalimat-embedded-questions
https://rezaabiyasa.wordpress.com/2012/03/18/comparisons/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages